Komandan Kodim 0913/PPU Kawal dan Sambut Kunjungan PresidenRI Di Ibu Kota Nusantara

Militer218 Dilihat

PENAJAM (http://kodim0913.korem091tniad.com/),Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana Joko Widodo beserta rombongan tiba di Bandara Nusantara, Kawasan Ibu Kota Nusantara,. Tampak menyambut kedatangan Presiden dan Ibu Iriana adalah Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, serta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. pada Jumat, (11/10/2024)

  

Tampak menyambut pula Wamen ATR Raja Juli Antoni, Pj Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik, Pangdam VI/Mulawarman Mayjen TNI Tri Budi Utomo, Kapolda Kalimantan Timur Irjen Pol. Nanang Avianto, dan Danlanud Dhomber Kolonel Pnb David Ali Hamzah serta Komandan Kodim 0913/PPU Letkol Inf Arfan Affandi.

Kepala Negara dan rombongan kemudian melanjutkan perjalanan menuju Rumah Sakit Hermina Nusantara, untuk melakukan peninjauan sekaligus peresmian.

Presiden Jokowi juga mengungkapkan kekagumannya terhadap desain dan interior rumah sakit yang dinilai berbeda dari rumah sakit pada umumnya. Presiden Jokowi menyebut bahwa desain Rumah Sakit Hermina Nusantara menyerupai hotel bintang lima.

Selain fasilitas kesehatan, Presiden Jokowi juga menekankan pentingnya percepatan pembangunan fasilitas lain, seperti sekolah, yang sering ditanyakan oleh ASN dan keluarganya. Presiden berharap keberadaan fasilitas pendukung tersebut dapat semakin mempermudah proses pemindahan ASN ke Ibu Kota Nusantara.

Selain itu Presiden Joko Widodo juga menghadiri Kompas 100 CEO Forum ke-15 Tahun 2024, yang digelar di Ruang Konferensi Pers, Istana Garuda, Kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), pada Jumat, 11 Oktober 2024. Dalam sambutannya, Kepala Negara mengungkapkan salah satu kebijakan yang ia ambil di awal pemerintahannya, yakni pengalihan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM).

Tak hanya infrastruktur skala kecil, Presiden Jokowi juga menyoroti pembangunan jalan tol sepanjang 2.433 kilometer, 26 bandara baru, dan 53 bendungan baru yang dilengkapi jaringan irigasi seluas 1,2 juta hektare. Infrastruktur tersebut dinilai telah mampu menurunkan biaya logistik dari 24 persen menjadi 14 persen, serta mengurangi jumlah desa tertinggal dari 47 ribu menjadi 10.400 desa.